Selasa, 06 Juni 2017

Proses Asuhan Gizi terstandar pada penyakit kanker




PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)
PADA PASIEN KANKER CA REKTUM PASCA OPERASI

Nama                      : Tn. X
Jenis Kelamin         : Laki - Laki
Umur                      : 30 tahun                                                                                                                                                                                                                                                                        
            ASSESMENT
DIAGNOSIS GIZI
INTERVENSI
RENCANA MON-EV
DATA DASAR
IDENTIFIKASI
MASALAH
VERIFIKASI
TERAPI DIET
TERAPI EDUKASI
BB : 50 kg
TB/PB : 172 cm
IMT : 17kg/m2

Data Biokimia :
HB : 11,8 (rendah)
Glukosa sewaktu : 70mg/dl (Normal)
Ureum : 52mg/dl (sedikit tinggi)
Creatinin : 1,09mg/dl (normal)
SGOT/SPGT : 26/13 unit/liter (normal)

Keadaan umum : Keluhan Utama :
Dialami sejak ± 5 bulan yang lalu, lendir dan darah, saat duduk terasa sakit
Keluhan Sekarang : sakit perut nagian bawah post-op.

Riwayat :
Penyakit dahulu : Riwayat perubahan defeki, perokok aktif sejak umur 1 tahun sampai sekarang dalam sehari menghabiskan 1 bungkus rokok

Riwayat Gizi :
SMRS : bentuk makanan biasa, frekuensi 3x utama 2x selingan, makanan pokok nasi, konsumsi sayur dan buh jarang, konsumsi makanan yang diawetkan dan diasinkan 2-4x/hari, minuman beralkohol 1-2x/hr, belum pernah konsultasi gizi


1.      Status gizi underweight.
2.      Terjadi anemia


Status gizi kurang berkaitan dengan peningkatan kebutuhan energi dan protein ditandai dengan IMT 17 kg/m2 , asupan energi .... kalori , protein......, lemak....., karbohidrat ......

Pola makan yang salah berkaitan dengan pengetahuan gizi yang kurang ditandai dengan konsumsi sayur dan buh jarang, konsumsi makanan yang diawetkan dan diasinkan 2-4x/hari, minuman beralkohol 1-2x/hr,
1.     Tujuan:
· Mengoptimalkan status gizi serta membantu pemulihan kondisi klinis pasien
· Memberikan makanan yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien yang meningkat dan tidak memperberat kerja lambung
2.      Terapi Diet : TKTP + Diet Lambung
·         Bentuk Makana : Lunak
·         Cara Pemberian : Oral
·         Frekuensi : 3 kali makann utama dan 3 kali snack time
3.      Syarat/ Prinsip
·         Energi yang tinggi untuk emmnuhi peningkatan kebutuhan sehingga protein tidak pecah menjadi energy
·         Protein 20 % dari kebutuhan energy total diberikan tinggi untuk menunjang pertumbuhan dan menggantikan jaringan yang rusak dan regenerasi sel pasca operasi diutamakan protein bernilai biologic tinggi.
·         Lemak cukup 20% dari kebutuhan energy total sebagai alat transport vitamin larut lemak dan tambahan energy
·         Karbohidrat cukup sisa dari energy total
·         Makanan tinggi vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat proses penyerapan zat besi
·         Memberikan makanan tinggi Fe untuk mengatasi anemia
·         Diberikan dalam bentuk makanan lunak sesuai dengan daya terima pasien

Perhitungan Kebutuhan energi dan zat-zat Gizi
Kebutuhan Makronutrient
Perhitungan Kebutuhan Menurut Harris Benedict :
REE = 66 + (13,7 x BB)+(5xTB)-
              (6,8xU)
= 66+(13,7x50)+(5x172)-(6,8x30)
= 66+685+860-204
= 1407 kkal

TEE = REE x Faktor Stress
        = 1407 kkal x 1.5 (Faktor Stres pasca Operasi)
        = 2110.5 kkal

Protein = 20 % dari total kebutuhan
             = 0.2 x 2110.5 kkal/ 4 gram
             = 105.6 gram/ hari

KH =60%daritotalkebutuhan
       = 0.6 x 2110.5 kkal/ 4 gram
       = 316.6 gram/ hari

Lemak = 20 % dari total kebutuhan
            = 0.2 x 2110.5 kkal/ 9 gram
            = 46.9 gram/ hari
Polyunsaturated fatty acid (linoleic acid) sekitar 2-4% dari total kalori Dan kolesterol < 200 mg/hari


Kebutuhan Mikronutrien
1.      Vitamin C 300 – 1000 mg
menurunkan resiko dari penyakit kanker

2.      Vitamin A (β – carotene) sebagai anti oksidan 25.000 – 50.000 IU

3.      Vitamin E 100 – 400 unit/hari sebagai antioksidan.

4.      Anjuran konsumsi kalium, natrium dan chlorida masing-masing 45 – 145 meq/hari, calcium 60 meq/hari, magnesium 35 meq/hari, dan fosfat 23 mmol




1.      Pemberian makanan dilakukan secara bertahap.
2.      Pasien diberikan makanan hanya dari RS saja.
3.      Makanan yang diberikan sebisa mungkin dihabiskan.
4.      Makanan harus segera dihabiskan sebelum 1 jam.
Monitoring
1.      Antropometri : Berat Badan
2.      Biokimia : Hb
3.      Fisik Klinis : keadaan Umum
4.      Dietary : energy, protein, lemak, karbohidrat, cairan
5.      Pemberian Konsultasi Gizi
a.       Masalah gizi : Asupan inadekuat
b.      Tujuan : Memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai pola makan yang baik dan menjelaskan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
c.       Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
d.      Waktu/ tempat : ±15 menit/ Ruang Konsultasi Gizi
e.       Konseling Gizi :
-          Menjelaskan Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai pengertian, tujuan, syarat dan prinsip diet TKTP dan Diet lambung
-          Menjelaskan perbedaan diet yang diberikan dengan makanan biasa
-          Memberi informasi dan pemahaman kepada pasien terkait tentang makanan yang dianjurkan dan makanan yang harus dihindari.



Evaluasi        
1.      Melihat ada tidaknya penambahan berat badan dilakukan penimbangan saat pasien pulang untuk melihat perbedaan Antara berat badan awal dan berat badan saat pulang
2.      Melihat ada tidaknya perbaikan nilai lab biokimia
3.      Melihat perbaikan kondisi fisik klinis yang dilakukan setiap hari
4.      Mengevaluasi asupan makan yang dikonsumsi setiap hari.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar