Selasa, 06 Juni 2017

Proses Asuhan Gizi terstandar pada Balita



Nama                           : Ani
Jenis Kelamin              : perempuan
Usia                              : 2 tahun 6 bulan
BB                                : 5kg
PB/TB                          : 74 cm
Kondisi umum            : Lemah, sesak,
Riwayat                       : Malas makan, Kondisi ekonomi Orang Tua kurang

ASSASMENT:
a.       Antropometri
BB: 5 kg
PB/TB: 74 cm
BB/U : < -3 SD                                   normal : 12.7 kg
TB/U : < - 3 SD                                  normal : 90.7 cm
BB/TB: <-3 SD (gizi buruk)   normal : 9.0 kg
b.      Biokimia : -
c.       Klinis : Lemah dan sesak
d.      Dietary history : Malas makan
e.       Riwayat personal : Kondisi ekonomi Orang Tua kurang

Perhitungan Kebutuhan AN
1.      Tahap Stabilisasi
Pemberian 1-2 hari
Energi = 80 – 100 kkal/ kg BB / hr
      = 5 kg x 100 gr = 500 kkal
           Protein  = 1 – 1,5 gr/kgBB/hr
            = 5 kg x 1,5 gr = 7.5 gram
Cara pemberian setiap 3 jam ( 8 kali) : @81.25 ml

2.      Tahap Transisi
Pemberian 3-7 hari
Target Kenaikan Berat Badan : 0,5 kg / Minggu
Energi  = 100 – 150 kkal/ kg BB/ hr
                        = 5.5 kg x 120 kkal =  660 kkal
Protein = 2 - 3 gr/kgBB/hr
                        = 5.5 kg x 2,5 gram = 13.75 gr
Cara pemberian setiap Setiap 4 jam (6x makan) : @137.5 ml

3.      Tahap Rehabilitasi
Pemberian 2 – 4 minggu
Target Kenaikan Berat Badan : 2 kg / bulan
Energi  = 150 – 220 kkal/ kg BB/ hr
= 7.5 kg x 150 = 1125 kkal
Protein = 4 - 6 gr/kgBB/hr
      = 7.5 kg x 5 gr = 37.5 gr
DIAGNOSIS
a.       Domain Asupan: NI.5.2 Adanya KEP berkaitan dengan kurangnya asupan makan ditandai dengan BB/TB : <-3 SD (Gizi Buruk)
b.      Domain Klinis :  NC.3.1 Berat badan kurang berkaitan dengan malas makan ditandai dengan BB/TB : <-3 SD (Gizi Buruk)
c.       Domain Lingkungan : NB.3.2 Akses Makanan terbatas berkaitan dengan asupan makan yang kurang ditandai dengan kondisi ekonomi Orang Tua Kurang.

INTERVENSI
Tujuan intervensi :
1.      Meningkatkan Asupan untuk  Menaikkan  Berat Badan
2.      Memperbaiki pola makan secara bertahap
3.      Menstabilkan status metabolik tubuh dan kondisi klinis anak
4.      Memberikan makanan yang adekuat untuk tumbuh kejar
5.      Memberikan edukasi kepada orang tua
6.      Memberikan rujukan ke puskesmas untuk diberikan PMT
             
Tata laksana diet
Fase stabilisasi
Fase transisi
Fase rehabilitasi
Gambaran
Fase saat kondisi klinis dan metabolisme anak belum stabil. Untuk menstabilkannya umumnya diperlukan waktu 1-2 hari, mungkin lebih bila keadaan anak terlalu buruk atau ada komplikasi berat. Refeeding syndrome mungkin terjadi karena pemberian makanan yang agresif.
Fase pada saat perpindahan pemberian makan tidak membuat kondisi anak bermasalah, biasanya memerlukan waktu antara 3-7 hari.
Umumnya nafsu makan anak sudah kemabli dan asupan makanan sepenuhnya secara oral. Bila anak belum dapat mengkonsumsi makanan sepenuhnya oral maka dapat dgunakan NGT. Fase rehabilitasi biasanya berlangsung selama 2-4 minggu sampai BB/TB mencapai -2SD.
Tujuan
Diet yang diberikan ditujukan untuk menstabilkan status metabolik tubuh dan kondisi klinis anak.
Memberikan kesempatan tubuh untuk beradaptasi terhadapt pemberian energi dan protein yang semakin meningkat guna mempersiapkan anak ke fase rahabilitasi.
1.  Memberikan makanan yang adekuat.
2.  Memotivasi anak agar dapat menghabiskan porsinya.
3.  Memotivasi ibu agar dapat tetap memberikan ASI.
4.  Mempersiapkan ibu atau pengasuh untuk perawatan rumah.
Syarat
1.   Energi 80-100 kkal/kgBB/h.BB yang digunakan untuk perhitungan adalah BB aktual hari itu
2.   Protein 1-1,5 gram/kgBB/hari, 4-7,5% total energi per hari. Diutamakan protein hewani, misalnya susu, daging ayam atau telur.
3.   Cairan 130ml/kgBB/h, 100ml/KgBB/h bila ada edema berat
4.   Rendah laktosa
5.   Minimal mix 20ml (8g)/1000ml formula
1.    Energi 100-150 kkal/kgBB/h.BB yang digunakan untuk perhitungan adalah BB aktual hari itu.
2.    Protein 2-3 gram/KkgBB/h
3.    Cairan sampai 150ml/kgBB/h
4.    Mineral mix 20ml (8 g)/1000 ml formula.
1.  Energi 150-220 kkal/kgBB/h.BB yang digunakan untuk perhitungan adalah BB aktual hari itu.
2.  Protein 4-6 gram/KkgBB/h
3.  Cairan 150-200 ml/kgBB/h atau lebih sesuai kebutuhan energi.
4.  Mineral mix 20ml (8 g)/1000 ml formula.
Cara pemberian
1.  Untuk menghindari hipoglikemi dan beban saluran cerna, hati serta ginjal, maka pemberian makanan dilakukan dengan lebih sering dan jumlah sedikit. Pada fase ini makanan diberikan setiap 2 jam (12 kali) atau setiap 3 jam (8 kali) dalam 24 jam. Bila anak mampu menghabiskan porsi yang diberikan maka makanan dapat diberikan setiap 4 jam (6 kali).
2.  Bila masih mendapat ASI, dapat diberikan setelah pemberian formula khusus.
1.    Pemberian makanan dengan frekuensi sering dan porsi kecil, diberikan setiap 4 jam sekali.
2.    Pada 48 jam pertama (2 hari) volume yang diberikan masih sama dengan volume  F-75 terakhir pada fase stabilisasi.
3.    Selanjutnya pada hari ke 3 transisi volume F-100 ditambah setiap hari sampai mencapai 150ml/kgBB/h (=150ml/kgBB/h volume minimum pada tabel F-100).
4.    Bila volume ini sudah tercapai dan anak mampu menghabiskan porsinya berarti fase transisi selesai dan anak masuk ke fase rehabilitasi.
5.    Asi tetap diberikan setalah anak menghabiskan porsi makannya.
1.    Berikan F-100 dengan volumenya ditambah setiap hari sampai anak tidak mampu menghabiskan porsinya tetapi tidak melebihi volume maksimum F-100. Total volume yang F-100/hari tersebut merupakan energi total yang dibutuhkan  anak untuk tumbuh-kembang yang digunbakan untuk pemberian makanan selanjutnya.
2.    Berdasarkan energi total tersebut maka anak secara bertahap dapat diberi makanan yang sesuai BB-nya F-100 makin dikurangi, makanan padat ditambah):
<7kg:F-100+makanan bayi
>7kg:F-100+makanan anak.
3.  ASI tetap diberikan setelah anak menghabiskan porsi makannya.
Macam diet
F-75, F-75 Modifikasi I-II
F-100 atau modifikasinya
F-100 atau formula komersial yang memenuhi syarat.
Cara pemesanan
Makanan cair F-75, F-75 modifikasi I/II/III...ml...kali
Makanan cair F-100,atau formula komersial lain yang memenuhi syarat,...ml...kali
Makanan cair F-100 atau formula komersial yang memenuhi syarat,...ml...kali
Makanan bayi :...
Makanan anak:...
Edukasi dan konseling
1. Melibatkan Ibu  dalam pemberian makanan.
2. Cara memberi makan yang baik dan higienis.
3. Hampir semua anak yang gizi buruk mempunyai nafsu makan yang rendah saat masuk rumah sakit, sehingga dibutuhkan kesabaran dan bujukan untuk menghabiskan makanannya.
4. Gunakan cangkir dan sendok, jangan gunakan botol susu, meskipun untuk bayi.
5. Gunakan pipet tetes atau syringe bagi anak yang sangat lemah.
6. Minta ibu untuk memangku anaknya elama pemberian makanan, karena posisi itu yang aman.
7. Jangan pernah meninggalkan anak sendirian saat anak makan ditempat tidur.
1.    Melibatkan ibu dalam pemberian makanan.
2.    Cara memberi makan yang baik dan higienis.
3.    Asi dapat terus diberikan tetapi setelah porsi F-100 dihabiskan.
1.    Pertimbangkan kondisi sosial ekonomi pasien.
2.    Cara memberi makan yang baik dan higienis.
3.    Contoh menu untuk dirumah.
4.    Demonstrasikan memasak makanan untuk anak.
5.    ASI dapat terus diberikan tetapi setah porsi makanannya dihabiskan.

MONITORING DAN EVALUASI : 
Monitoring
1.    Penilaian daya terima makanan dengan menanyakan kepada orang tua balita
2.    Pemeriksaan antopometri dilakukan setiap hari.
3.    Melakukan observasi kepatuhan diet


Evaluasi            
1.      Melihat ada tidaknya perbaikan status gizi balita
2.      Melihat ada tidaknya penambahan berat badan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar